MODEL PUBLIC RELATIONS UNTUK PEMBANGUNAN REPUTASI PENDIDIKAN MENENGAH SEBAGAI SEKOLAH RUJUKAN BERPRESTASI BERPOTENSI

Main Article Content

Agus Naryoso

Abstract

Perkembangan kualitas pendidikan menengah SMA, SMK, MA belum menunjukkan kemajuan signi kan. Kondisi tersebut banyak disebabkan selain jumlah guru yang kompeten terbatas, anggaran minim, terbatasnya kemampuan sekolah melakukan komunikasi intensif memperkenalkan potensi dan prestasi sekolah ke public. Sekolah Menengah di Indonesia belum banyak melakukan terobosan komunikasi melalui Public Relations (PR) dengan baik. Institusi pendidikan menengah khususnya swasta lebih sibuk melakukan promosi mendapatkan murid, melalui propaganda iklan dan memanipulasi fakta. Sementara sekolah negeri lebih fokus pada peningkatan kemampuan akademik murid, memaksa murid mengikuti kelas tambahan untuk meraih prestise agar lulusan bisa diterima di PTN. Pendidikan menengah negeri maupun swasta belum menyadari PR mempunyai peran penting bagi pengembangan dan keberlanjutan sekolah. Grunig menggagas tentang Public Relations Model for Reputation Building, bahwa keberhasilan institusi dalam membangun reputasi ditentukan pada kemampuan melaksanakan kegiatan komunikasi bersifat two way simetrical model dengan menekankan pada komunikasi interaktif tinggi organisasi dengan publiknya, serta pesan disampaikan didasarkan pada fakta empiris. Paper ini merupakan hasil riset tentang akti tas PR di 35 Sekolah di Semarang dengan mengelaborasi dan menyimpulkan model PR yang dominan digunakan membangun reputasi sekolah mencapai tujuan lebih efektif.

Article Details

How to Cite
Naryoso, A. (2016). MODEL PUBLIC RELATIONS UNTUK PEMBANGUNAN REPUTASI PENDIDIKAN MENENGAH SEBAGAI SEKOLAH RUJUKAN BERPRESTASI BERPOTENSI. Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 1(1), 12–24. https://doi.org/10.25008/jkiski.v1i1.32
Section
Articles